ikan patin, ikan jambal
Air TawarIkan Konsumsi

Ikan Patin, Jenis dan Manfaatnya

duniaair.com – Ikan patin adalah jenis ikan air tawar yang termasuk dalam genus Pangasius, sebagian masyarakat di Indonesia menyebutnya dengan ikan jambal. Dalam dunia perikanan,ikan patin termasuk ikan yang mempunyai komoditi bernilai tinggi. Rasa daging yang gurih dan mempunyai sedikit duri ini membuat harga jualnya tinggi dipasaran. Di Indonesia sendiri tersebar beberapa jenis ikan patin diantaranya :

  1. Patin Lancang, Riu atau Rios (Pangasius Macronema)

Panjang maksimal ikan ini bisa mencapai ukuran 20cm. Daerah penyebaran didaerah Kalimantan Barat

  1. Patin Jambal (Pangasius Jambal)

Patin jenis ini merupakan salah satu jenis ikan patin terbesar, ukurannya bisa mencapai lebih dari 120cm. Daerah penyebaran ikan ini meliputi pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan

  1. Patin Muncung (Pangasius Wandersi)

Patin jenis ini hanya mempunyai ukuran maksimal 50cm dan daerah penyebarannya dipulau Sumatra dan beberapa perairan di Kalimantan Timur

  1. Patin Juaro (Pangasius Polyuranodo)

Patin ini bisa mempunyai panjang maksimal 80cm. Daerah penyebarannya dipulau Sumatra dan Kalimantan

  1. Patin Wakal (Pangasius Micronema)

Jenis ini mempunyai panjang maksimal 60cm dan daerah penyebarannya meliputi pulau Jawa dan Kalimantan.

Klasifikasi Ilmiah Ikan Patin

Dilihat dari situs wikipedia.org ikan patin masuk dalam golongan :

  • Filum               : Bertulang belakang
  • Kelas               : Actiopterygii
  • Ordo                : Siluriformes,
  • Family              : Pangasiidae
  • Genus               : Pangasius (partim), 1840
  • Nama Inggris : Catfish

Morfologi Ikan Patin

morfologi ikan patin

morfologi ikan patin

Ikan patin berbentuk memanjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Panjang tubuhnya bisa mencapai 2meter lebih, ukuran besar yang untuk ikan air tawar. Kepala ikan patin relatif kecil dengan mulut di ujung kepala bawah yang merupakan ciri khas golongan catfish. Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba.

Sirip punggung terdapat sebuah jari-jari keras bergerigi dan besar. Sementara itu, jari-jari lunak sirip terdapat enam atau tujuh buah. Pada punggungnya juga terdapat sirip lemak yang berukuran kecil. Pada sirip ekornya berbentuknya simetris. Ikan patin tidak memiliki sisik. Pada sirip perutnya terdapat enam jari-jari keras yang dapat berubah menjadi senjata yang dikenal dengan nama patil.

Sifat Biologis Ikan Patin

Ikan patin bersifat nokturnal (aktivitasnya dilakukan dimalam hari). Selain itu, patin suka bersembunyi di dalam lubang tepi sungai. Selain itu ikan ini termasuk omnivora atau golongan ikan pemakan segala. Dihabitat aslinya, makanan ikan patin antara lain ikan-ikan kecil, cacing, detritus, serangga, biji-bijian, udang kecil, dan moluska. Ikan patin termasuk ikan dasar. Hal ini bisa dilihat dari bentuk mulutnya yang agak ke bawah. Selain di Indonesia, ikan ini juga hidup disungai-sungai dan muara sungai di Thailand, India, dan Myanmar.

Manfaat Ikan Patin bagi Kesehatan

Ikan patin mempunyai kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan ikan jenis lain, terutama pada asam lemak esensial DHA yaitu kira-kira sebesar 4,74 % dan EPA yaitu kira-kira sebesar 0,31. Kadar lemak total yang terkandung dalam daging ikan patin berkisar antara 2,55 % sampai dengan 3,42 %, dimana asam lemak tak jenuh berada di atas 50 %. Ikan ini juga terkandung asam oleat sebesar 8,43 %.

You may also like

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

More in:Air Tawar